Monday 28 September 2015

Menguji Nasionalisme di Negeri Tetangga (Part 3 - Habis)

Pastikan dulu kalian sudah membaca ini sebelum baca yang ini. :))

Rabu, 7 Juli 2015

Setelah kita bertiga sudah berkelana mencoba perbatasan Singapura dengan Malaysia, mencoba berbagai transportasi umum, mencoba atraksi-atraksi yang ada di negeri yang pernah menjadi bagian dari Nusantara ini di hari terakhir kita mencoba untuk berkelana kembali sebelum akhirnya kembali ke Tanah Air tercinta.

Jelajah pertama, kita menuju Gardens by The Bay. Ada apa aja disini?



Disini termasuk tempat yang tergolong baru. Kenapa? Karena sebelas tahun yang lalu gue kesini jika dilihat dari area Esplanade yang terlihat hanyalah lautan.

Ada apa aja disini? Banyak banget. Yang pertama kalo kalian dateng kalian bakalan ketemu dengan sungai kecil yang namanya Dragonfly. Setelah itu kalian bakalan bertemu dengan taman-taman yang super duper keren dan terawat, sampai pada akhirnya kalian bertemu dengan The Clouds, yaitu suatu bangunan yang berbentuk payung terbalik (?) yang berfungsi untuk menampung air hujan dan bisa digunakan untuk penghijauan bahkan untuk konsumsi penduduk di Singapura.

Untuk melihat sekeren apa lokasi ini, kalian juga bisa nyoba jembatan gantung dengan ketinggian sekitar 25meter dari atas tanah dengan biaya 5 SGD. Dijamin gak bakalan nyesel kalo kesitu. Oh iya, usahakan kalo kesana pas lagi sepi ya, soalnya kalo lagi rame gabisa lama disana.

Perjalanan kita ke OCBC Skywalk ini juga untuk menuntaskan hasrat yang tak tersalurkan karena pada malam sebelumnya kita udah kesini tapi sayangnya untuk naik ke jembatannya udah tutup.

ini pemandangan pas malem
Dan setelah bayar dan naik lift menuju jembatan, kita langsung disambut dengan angin mamiri sejuk yang jarang ditemukan di Jakarta dan gue baru sadar kalo kakak gue takut ketinggian disini hahahaha *puas. Mumpung lagi sepi dan batre gadget semuanya full, maka dilanjutkanlah sesi dokumentasi, kayak gimana? nih..

seperti ini jembatannya

25meter diatas tanah. yuk nyusul! :))

Cepat atau lambat, semoga kita bisa melakukan ini lagi :)

Singapore Flyer terlihat di kejauhan

Norak? Bodo. :P

Kampungan? Bodoooo :P




Setelah puas foto-foto di setiap sudut jembatan, kita lanjutkan perjalanan untuk kembali ke Orchard, yang pasti untuk kembali menikmati eskrim khas yang ada di area itu :))) tapi sebelum itu kita sempet foto-foto lagi, dan ini foto terbaik menurut gue

foto gaya apa ini -__-
Singkat cerita, kembalilah kita ke Orchard, tempat yang pasti disambangi orang Indonesia buat belanja dan beli eskrim tentunya.

temukan orang ini di Orchard! rekomendasi dari nyokap gue

ada dua pilihan: dilapisi wafer atau roti. harga sama, 1.20 SGD
Setelah itu kita kembali berkelana, dan ada satu makanan yang gue suka disini. harganya emang kalo di kurs ke rupiah pasti bikin lo kecekek, tapi serius deh, cobain :))

ini mantep banget, coy!

dollar yang tersisa untuk beli kebab

Setelah yakin kalo sudah melangkah lebih dari sepuluh ribu langkah demi tulang yang sehat dan kuat, kita balik ke hotel, ambil barang dan berpamitan dengan semua yang menjadi saksi bisu perjalanan kita. Gimana caranya? ya foto-foto lah :))

abaikan ekspresi kakak gue :))))

thankyou, KRL! maafkan aku belum pernak menikmati saudaramu yang ada di Jakarta

Station ini pasti selalu dilewatin kalo mau kemana-mana dari hotel

Sempet tumbang saat berjalan kaki dan nyokap gue sempet-sempetnya motoin -_-

Berasa jadi masinis :P

Syed Alwi Rd. jalur jalan kaki kalo dari hotel 

ini yang punya hotelnya bukan penyanyi, kok 

welcome to say goodbye to Singapore

ini ada photobooth di bandara Changi buat ngerayain #SG50

what a beautiful airport

semangat banget ngeliat tempat ini, pengen beli buat oleh-oleh tapi setelah lihat harga....

Yes, dan setelah berkutat dengan delay, dan informasi bahwa gate untuk boarding dipindah dari ujung ke ujung akhirnya kita kembali ke rumah dengan selamat tanpa kekurangan suatu apapun. Puji Tuhan.

Apa yang didapet dari perjalanan ini? Menurut gue, perjalanan kayak gini gak ada bedanya sama kayak naik gunung. Proses harus dinikmati setiap saat, puji Tuhan pada saat itu semua tempat yang kita atur di itinerary ter-checklist semua walaupun perjalanan tidak mulus. Walaupun ini perjalanan yang dilakukan bersama dengan keluarga bukan berarti ego kita gabakalan keluar, dan ini adalah momen yang sangat tepat untuk mengenal satu sama lain, menekan ego, memahami satu sama lain, bahkan dengan keluarga sekalipun.

Berjalan-jalan ke luar negeri juga menguji nasionalisme kita. Apakah kita akan kembali ke ibu pertiwi dan berkomitmen untuk membangun negeri ini, atau hanya sekedar membandingkan betapa hebatnya negeri luar dan betapa bodohnya negeri ini. Ingat, negeri ini tidak hanya dinilai dari pemimpinnya saja, tapi juga dari mentalitas warganya :)

Setiap perjalanan adalah proses, entah kemana kamu pergi, apa yang kamu cari dan bagaimana caranya,

See you on the top, guys!

No comments:

Post a Comment